MAHASISWA DAN POTENSINYA

Mahasiswa sebagai Agent of change memiliki new power bagi bangsa ini. Ide, gagasan dan pemikirannya dapat merubah kondisi krisis kepemimpinan. Bahkan gerakannya mampu menggulingkan rezim orde baru tahun 1998.
Jika melihat sejarah tahun 1908 budi utomo sebagai tonggak awal kebangkitan bangsa menjadi icon bangkitnya peradaban baru. Mahasiswa dari semua elemen bersatu dalam satu gerakan yaitu reformasi. Termasuk didalamnya aktifis dakwah kampus yang mempunyai kepedulian terhadap bangsa ini sehingga lahirlah KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) merupakan hasil FSLDKN X.
Mahasiswa pada umumnya terbagi kedalam 3 kategori,
- mahasiswa akademis
- mahasiswa aktifis
- mahasiswa dua alam (akademisi dan aktifis)

Mahasiswa dengan kategori diatas memiliki perannya masing-masing. Apakah itu dibidang eksperimen/ observasi yang menjadi kajian para akademisi. ataupun menyangkut organisasi yang digelutinya sebagai wadah minat dan bakat. kepedulian terhadap perpolitikan dan kehidupan sosial bangsa dan rakyatnya menjadi kajian para aktifis plus akademis (balancis).
Mahasiswa memiliki kapabilitas yang mencolok jika dikembangkan dengan baik dan rapi, juga didukung dengan lingkungan yang memadai. Berikut dapat menjadi nilai plus yang dimiliki mahasiswa.

1. Intelektual
Mahasiswa identik dengan wawasan berfikir maju dalam menatap masa depan. Erat hubungannya dengan science dan teknologi. Mengkaji berbagai ilmu pengetahuan sesuai minat dan bakat sesuai jurusan dan fakultasnya masing-masing. Semua ideologi para ilmuwan dunia masuk dari mulai ideologi filsafat sampai kapitalis. Dari mulai ideologi islam sampai non islam, semua terangkum dalam konteks ilmu pengetahuan.
2. Emosional
kekuatan jasad harus dibina agar tercipta mahasiswa muslim yang siap melakukan aktifitasnya perkuliahan dengan baik. Begitupun aktifitas diluar kampus. Keseharian hidup di tunjukan dengan semangat pagi. Siap melakukan ibadah seperti shalat, puasa dan melawan setiap kebatilan yang membutuhkan jasad yang kuat. Sabda Rasulullah SAW. “Mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah dari pada mukmin yang lemah”(HR. Muslim)

Masyarakat memandang mahasiswa sebagai kaum terdidik. bisa membedakan yang baik dengan yang buruk, yang salah dengan yang benar, selain mencerdaskan masyarakat ‘amm dengan kafaah keilmuannya. karena salah satu tugas yang strategis yaitu sebagai teladan (uswah) di lingkungan masyarakat. Lulusannya dibutuhkan untuk membangun tatanan masyarakat yang bermartabat menuju arah keshalehan umat. Seyogyanya menampilkan teladan dari uswah tertinggi kita yaitu Rasulullah SAW yang diturunkan untuk menyempurna-kan akhlak yang mulia secara universal. Beliau bersabda :
“Sesungguhnya saya dibangkitkan untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”(HR. Ahmad dan Bukhari).

Menjadi muslim yang berakhlak qurani, adalah pondasi perbaikan diri dengan tarbiyah dan usaha dakwah sebagai jalan kemaslahatan. Itu tidak terlepas dari peran tarbiyah dan dakwah sebagai tameng pembinaan umat menuju kebangkitan islam. Tidak sedikit mahasiswa yang belum mengetahui perannya sebagai akedemisi berada pada tataran teoritis menuju aplikatif.

3. Spiritual
Ada sebuah kondisi ironis di kalangan mahasiswa yang sudah cenderung mengarah ke hal yang jauh dari harapan bahwa mahasiswa sebagai agent of change. Mahasiswa lebih bertindak tanpa pragmatis, lebih mengukai berkumpul dengan teman-temannya hanya untuk poya-poya dari pada melakukan amalan yang menghantarkan kepada perubahan bangsa yang lebih baik. juga kesukaannya yang hanya kesenangan sementara dan yang diharamkan, bukan kepada hal ibadah Allah yang dikerjakan hanya mengaharap ridha Allah SWT.

Disini perlu ada pemahaman yang intens dengan kegiatan yang dapat menambah ilmu pengetahuan dan iman. Misalkan dengan pembinaan yang dapat mengarahkan mahasiswa memiliki 10 muashofat seperti aqidah salimah, ibadah sahihah, matinul khuluq, dll; itu yang dapat menghantarkan kita memiliki ciri muslim sejati.


Di tulish oleh :
Ridwan Hidayat
Kadept. Sosmas KAMMI Daerah Tasikmalaya
Mahasiswa Sejarah UNSIL