Friday, June 19, 2009

Coret-coret Siswa/Pelajar tidak menggambarkan kaum terpelajar!


Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Satu kebiasaan yang telah membudaya di negri komunitas muslim terbesar di dunia ini, hari ini adalah " Coret - coret Siswa/Pelajar paska Ujian Akhir ". Ini sungguh merupakan tindakan yang sangat bodoh bagi " kaum terpelajar " sangat sulit di bayangkan bagaimana kualitas pendidikan bangsa kita sehingga kaum terpelajarnya seperti tersebut. Sungguh sangat memalukan, terjadinya hal - hal seperti ini.



Kita berbicara tentang dunia pendidikan bagi bangsa kita, Kita juga berbicara tentang masa depan bagi bangsa dan negara Indonesia tercinta ini, tetapi apa yang terpetik di benak Kita semua jikalau anak didik Kita tidak memahami hakikat pendidikan atau apa yang di pelajari selama di bangku sekolah. Ok lah, tidak perlu menyalahkan siapa - siapa dan mencari kambing hitam atas hal ini.


Memang, mungkin kondisi si Anak masih labil atau dengan kata populernya adalah masa puberitas. tetapi realitas berbicara lain di lapangan, Kita melihat sebuah kenyataan sangat sulit bisa di terima dengan alasan apapun tidak bisa di benarkan tindakan yang mencoreng dunia pendidikan Kita. Boleh lah, Kita bertanaya : Ada apa dengan dunia pendidikan Kita ?

Justru yang membuat Kita lebih tidak menyenangkan lagi adalah tindakan yang tidak sewajarnya ini terjadi di Kota Tasikmalaya yang notabene sebutan " Kota Santri ". Sungguh, ini suatu hal yang sangat memilukan hati bagi siapa saja yang memiliki kepedulian yang sangat besar bagi dunia pendidikan dan gerakan moral di Tasikmalaya ini. Wooowww..., kenapa ini bisa terjadi ?

Oleh karena itu tidak salah kiranya Saya mengajak kepada semua pihak yang merasa punya peran dalam pembanguan bangsa ini khususnya di Tasikmalaya dalam bidang dunia pendidikan bagi genarasi muda penerus kepemimpinan ummat dan bangsa Indonesia ini agar ikut serius menanggapi fenomena sekarang ini baik pihak pemerintahan, tokoh ulama, tokoh masyarakat, gerakan mahasiswa dan pihak - pihak lainnya.

Saya berharap semua pihak ikut merasa bertanggung jawa, sehingga kita tidak perlu mencari kambing hitam siapa yang bersalah dan harus bertanggung jawa. Khusus pihak Sekolah, ini harus benar - benar harus di jadikan pelajar dan segera mencari solusi yang lebih bijak dan bermafa'at. Terus - terang saja, Saya juga sangat kecewa dengan pihak kepolisian, yang Saya nilai sangat lamban dalam menyikapi kompoi - kompoi pelajar tersebut yang sudah jelas - jelas mengganggu ketertiban (Tidak makai helem. Tidak tau juga, apakah makai sim atau tidak? ) dan kenyamanan umum (membisingkan dan memacetkan!). Trus, seharusnya pihak sekolah juga harus punya sikap yang tegas terkait hal ini, terlepas apakah kegiatan yang tidak sewajar ini di lakukan di lingkungan sekolah atau di luar lingkungan sekolah.

Terakhir, Saya atas nama Pribadi mohon ma'af kepada semua pihak, tidak bermaksud untuk menyududkan siapapun tapi niat baik sebagai rasa keprihatinan terhadap fenomena yang memilukan hati terhadap dunia pendidikan bangsa Indonesia tercinta ini. Sekali lagi, kalau ada pihak yang merasa tidak enak, Mohon Ma'af. Terimakasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Nanda Saputra
Kadept. Kebijakan Publik KAMMI Daerah Tasikmalaya

No comments:

Post a Comment